Si Bos VS Satpam

Beberapa waktu yang lalu aku ada tugas ke salah satu perusahaan di daerah P. Rebo. Kebetulan aku kecepatan dari jadwal dan nyampe pas makan siang. Akhirnya aku nunggu aja di smoking room. disana tersedia catur, jd samping smoking2 bisa lah main catur juga..
 
Seseorang (dari gaya n penampilannya kayaknya dia ini pasti punya jabatan yang bagus, minimal manager) mengajak seorang saptam untuk main catur, kurang lebih seperti inilah pembicaraan mereka...
 
Bos: jo.. (panggilan Satpam) susun dulu caturnya, biar main kita..
Saptam: wah.. gak usah dek pak, saya kurang bisa main catur
Bos: gpp, biar kamu belajar untuk mengambil sikap dengan cepat dan tepat, biar gak jadi saptam terus... (sambil ketawa)
Saptam: Ajak yang lain aja Pak, saya gak bisa
Bos: Ayo lah susun aja, ini perintah. biar kamu bisa berpikir cepat kayak saya.. (sudah mulai terlihat sombong)
Saptam: wah.. gak usah deh Pak, saya gak enak lawan Bapak...
Bos: Saya yang minta, kamu gak mau? (terkesan menggertak)
Saptam: ya udah deh Pak... (dengan berat hati)
Bos: nah gitu donk, biar kamu liat cara bermain orang seperti saya..
 
Dari gaya dan cara bicaranya aku pikir si bos ini kayaknya sombong neh, dan kasian juga liat si saptam dengan berat hati harus melawan bos-nya yang sedikit arogan..
 
Langkah pertama bidak caturpun dimulai, si bos masih bermain cepat dan satpam terkesan hanya mengikuti saja..
tapi setelah beberapa langkah si bos sudah mulai kebingungan dan harus berpikir cukup lama, sebaliknya saptam selalu bermain santai. ditengah permainan si bos membuat jebakan dengan mengorbankan beberapa bidak nya untuk tujuan menjepit raja si satpam, ternyata saptam tahu dan bisa mengatasinya (kelihatannya bukan masalah besar bagi dia :) ), sebaliknya si saptam menerapkan jebakan yang persis dan itu berhasil menjepit posisi raja si bos. dan si bos sempat berpikir cukup lama untuk mengatasinya tapi tetap aja gagal..
 
Pada saat seperti itu, teman2 saptam datang untuk sekedar melihat2, tapi dengan arogannya si bos mengusir para satpam agar jangan ikutan menonton. akhirnya mereka pergi dengan sedikit cengiran...
 
Merasa udah kalah si bos mengakhiri permainan tsb dan minta main lagi. dia bilang dia hanya mengetes kemampuan saptam doank, belum serius mainnya (alasan yg sangat klasik menurut aku).
 
Permainan kedua dimulai, si bos bilang tidak bakal kasih ampun dan akan mengalahkan saptam dengan mudah. Si bos bermain terlalu tergesa2 menurut aku, dia seakan-akan menunjuknya kalau dia bisa mengalahkan saptam dengan mudah..
 
Hasilnya, dia bermain seakan tak ada arah dan tujuan, sedangkan satpam bermain sangat santai dan hati-hati. Pada saat itu datang seseorang yang mgkn memiliki posisi yang sama dengan si Bos, karena hnya dia yang berani memberi komentar, sedangkan yang lain diusir klo ikut nonton (kecuali aku)..
 
dengan permainan yang grasak-grusuk si bos malah terkesan tidak ada perlawanan, sedangkan saptam hanya diam (kayaknya dia selalu ingin tersenyum tapi ditahan). Dan seseorang yang selevel dengan si bos itu pun menertawai dan mengejek2 si bos.
 
Melihat kondisinya kalah dan diejek2, si bos marah2 dan memporak-prandakan bidak catur. kemudian pergi dengan kondisi marah2. setelah jauh baru si satpam tertawa terbahak2. Teman2 saptam yg dari tadi menjauh langsung berdatangan dan seakan2 memberi ucapan selamat kepada temannya. datu diantara saptam sempat berkata: "dari dulu emang lagaknya seperti itu, banyak omong, sombong tapi otak dogol". teman2nya langsung tertawa dan semua memberi komentar seakan meng-ya-kan kata temannya.
 
Dari situ aku coba simpulkan kalau seseorang dengan level yang lebih tinggi belum tentu lebih bijak dari orang yang di bawahnya.. menyombongkan diri tidak akan pernah mengangkat seseorang jadi lebih tinggi, sebaliknya akan terlihat rendah dimata orang, bahkan jauh lebih rendah dari orang2 yang direndahkannya.
 
Memiliki Level sosial yang lebih tinggi, tidak akan pernah membuat kita hebat dan dihargi orang lain. menghargai orang lain merupakan awal kita dihargai orang lain..
 
Dari apa yang aku lihat saat itu, menjadi pelajaran yang sangat bagus dan belajar untuk lebih bijak dan santun.

(cerita teman di Milis)

0 komentar:

Posting Komentar

 
;